Powered By Blogger

Rabu, 20 Desember 2017

SEJARAH PORSIGAL


SEJARAH PORSIGAL

PORSIGAL didirikan di Blitar, pada tanggal 02 Maret 1978 sebagai pengembangan dari
silat SENTONO warisan HEYANG AGENG RADEN TUMENGGUNG HASAN WITONO yang wafat tahun 1878. Heyang Ageng Tumenggung Hasan Witono adalah salah satu pengawal Pangeran Diponegoro, yang setelah perang Diponegoro usai, Beliau berkelana ke arah timur(Blitar) dan meninggal di Desa Kerjen, Kecamatan Srengat, Blitar, Jawa Timur. Makam Beliau ada di Desa Kerjen tersebut dan terawat hingga kini.

PORSIGAL sebagai Organisasi Pencak Silat yang beraqidahkan Islam, berdasarkan / berasaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar Tahun 1945.

PORSIGAL didirikan dengan maksud untuk menghimpun dan membina serta menyalurkan potensi para pendekar Pencak Silat dan atau siapa saja yang mempunyai perhatian terhadap generasi muda di bidang sosial-budaya, kesehatan, olah raga dan atau pendidikan mental-fisik dengan sarana Pencak Silat yang merupakan olah raga bela diri tradisional kekayaan budaya Bangsa Indonesia yang harus dilestarikan.

PORSIGAL untuk itu, bertujuan ikut serta mencapai cita-cita pembangunan manusia Indonesia yang berkualitas, manusia seutuhnya yang memiliki watak pekerti luhur, pribadi yang tangguh mental-fisiknya karena giat ‘MESU OLAH KRIDANING TOTO JASMANI-ROHANI’, sehingga siap mengisi Pembangunan Nasional dalam rangka dan upaya mencapai cita-cita kemerdekaan yang hakiki.
PORSIGAL (Pendidikan Olah Raga Silat Indah Garuda Loncat) adalah salah satu perkumpulan Bela Diri yang berpusat di Desa Kerjen Kec. Srengat Kab. Blitar dan diasuh langsung oleh KH. Muhammad Gholib Thohir atau yang lebih dikenal dengan sebutan Mbah Gholib.

Sedikit mengenai sejarah beliau (Mbah Gholib, red)dalam proses menimba ilmu kanuragan dimulai dari Ujung Kulon (Banten)sampai ke Ujung Timur (Banyuwangi) dan pada akhirnya beliau menemukan Guru Sejati yang ternyata tidah jauh dari Kota Kelahiran Beliau Blitar Kota Patria, yaitu kota kecil Tulungagung kira-kira 30 km arah barat kota Blitar. Disana beliau bertemu dengan (Alm) Hadrotus Syaikh KH. Abdul Djalil Mustaqiem sekitar tahun 80 an di Pondok Pesantren PETA (PESULUKAN THORIQOH AGUNG) dengan Thoriqoh Syadziliyah yang berada dijantung kota Tulungagung, persisnya sebelah barat Alon-Alon. Singkat cerita, beliau (Mbah Gholib,red)diminta oleh Kyai Djalil untuk mengembangkan ilmunya dengan membuka Padepokan Pencak Silat yang diberi nama Porsigal. Dimana dalam Porsigal ini terjadi perpaduan atau penggabungan dari ilmu jurus-jurus yang selama ini ditempuh oleh Mbah Gholih mulai dari ujung kulon (Banten) sampai ujung timur (Banyuwangi)maka muncullah nama Garuda Loncat, yang artinya meloncat-loncat/berpindah-pindah setelah Khatam dalam mencapai suatu ilmu dan pindah lagi untuk mencapai ilmu yang lainnya.
Perkembangan dalam penyebaran Padepokan Porsigal ini sebenarnya sudah meluas sampai ke luar Jawa, namun banyak santri/murid yang enggan untuk mendaftarkan Padepokan Porsigal ini ke IPSI daerah setempat, sehingga kita susah untuk mendeteksinya.








Pesilat Garuda Loncat Diminta Waspadai Bahaya Laten ISIS
Rabu, 01 April 2015 02:03BlitarDaerah

Organisasi Pencak Silat PORSIGAL (Pendidikan Olah Raga Silat Garuda Loncat) mengintruksikan seluruh anggotanya untuk waspada atas gerakan radikalisme agama dan aliran garis keras yang bisa merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Pihak pengurus perguruan ini meminta anggotanya untuk tetap berpegang pada komitmen keutuhan NKRI.
<>
“Kami intruksikan semua anggota untuk waspada pada mereka. Karena, gerakan itu mengacaukan kehidupan berbangsa dan bernegara,’’ ujar pengurus pusat Porsigal H Husen Muslimin usai peringatan harlah ke-37 di Pendapa Kabupaten Blitar, Ahad (29/3).

Kewaspadaan ini, menurutnya, bertujuan menjaga keutuhan NKRI. Tanda-tandanya sangat mudah. Kelompok ini gampang menuduh kelompok lain kafir. Jadi mereka menganggap bahwa surga itu hanya miliknya. Kelompok lain tidak karena dianggap kafir bila tidak ikut kelompknya.

“Hati-hati pada mereka. Apalagi kelompok ISIS ini harus kita bendung lajunya. Paham yang pas menurut kita paham keagamaan yang rahmatan lil ’alamin. Ini yang perlu ditumbuhkembangkan,” katanya.

Kecuali itu, pihak pengurus bertekad menjaga dan melestarikan kebudayaan Indonesia sebagai jati diri bangsa.

“Kita jelas akan mempertahankan budaya adi luhung seperti pencak silat. Ini beladiri bangsa yang juga harus dilindungi dari berbagai gempuran agar Bhineka Tunggal Ika sebagai falsafah hidup berbangsa dan bernegara ini terjaga,’’ tandasnya.

Harlah ke-37 Porsigal di pendapa kabupaten Blitar tampak meriah. Hadir pula sekitar 1000 hadirin. Terlihat duduk di jajaran depan Bupati Blitar H Herry Noegroho, Ketua IPSI Blitar H Riyanto yang juga Wabup Blitar, Dandim, Kapolres dan undangan lainnya.

Pada acara ini ditampilkan jurus dasar Porsigal sampai jurus kombinasi.  Bahkan, jurus  Santong juga ditampilkan oleh anggota silat yang juga ikut membidani kelahiran Pencak Silat NU Pagar Nusa itu. Jurus ini memadukan antara jurus pencak silat dan jurus-jurus Kung Fu asli dari negeri China. (
Imam Kusnin Ahmad/Alhafiz K)
Blitar, NU Online
Organisasi Pencak Silat PORSIGAL (Pendidikan Olah Raga Silat Garuda Loncat) mengintruksikan seluruh anggotanya untuk waspada atas gerakan radikalisme agama dan aliran garis keras yang bisa merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Pihak pengurus perguruan ini meminta anggotanya untuk tetap berpegang pada komitmen keutuhan NKRI.
<>
“Kami intruksikan semua anggota untuk waspada pada mereka. Karena, gerakan itu mengacaukan kehidupan berbangsa dan bernegara,’’ ujar pengurus pusat Porsigal H Husen Muslimin usai peringatan harlah ke-37 di Pendapa Kabupaten Blitar, Ahad (29/3).

Kewaspadaan ini, menurutnya, bertujuan menjaga keutuhan NKRI. Tanda-tandanya sangat mudah. Kelompok ini gampang menuduh kelompok lain kafir. Jadi mereka menganggap bahwa surga itu hanya miliknya. Kelompok lain tidak karena dianggap kafir bila tidak ikut kelompknya.

“Hati-hati pada mereka. Apalagi kelompok ISIS ini harus kita bendung lajunya. Paham yang pas menurut kita paham keagamaan yang rahmatan lil ’alamin. Ini yang perlu ditumbuhkembangkan,” katanya.

Kecuali itu, pihak pengurus bertekad menjaga dan melestarikan kebudayaan Indonesia sebagai jati diri bangsa.

“Kita jelas akan mempertahankan budaya adi luhung seperti pencak silat. Ini beladiri bangsa yang juga harus dilindungi dari berbagai gempuran agar Bhineka Tunggal Ika sebagai falsafah hidup berbangsa dan bernegara ini terjaga,’’ tandasnya.

Harlah ke-37 Porsigal di pendapa kabupaten Blitar tampak meriah. Hadir pula sekitar 1000 hadirin. Terlihat duduk di jajaran depan Bupati Blitar H Herry Noegroho, Ketua IPSI Blitar H Riyanto yang juga Wabup Blitar, Dandim, Kapolres dan undangan lainnya.

Pada acara ini ditampilkan jurus dasar Porsigal sampai jurus kombinasi.  Bahkan, jurus  Santong juga ditampilkan oleh anggota silat yang juga ikut membidani kelahiran Pencak Silat NU Pagar Nusa itu. Jurus ini memadukan antara jurus pencak silat dan jurus-jurus Kung Fu asli dari negeri China

. 




9 komentar:

  1. Semoga Porsigal selalu berguna tuk bangsa dan negara..dan seluruh anggota diberikan kesehatan dan keberkahan

    BalasHapus
  2. salam porsigal,saya dari tulungagung tepatnya di puslat talapan,Nama saya Lova Permata shyafadilla


    Jadi tahu sejarah aslinya Nih😂😀😀

    BalasHapus
  3. Casino - Dr.MCD
    Play now! Slots - blackjack, roulette 포항 출장마사지 & more! 충청남도 출장안마 Casino. 삼척 출장안마 Dr. MCD. Casino offers the 구미 출장안마 most exciting and fun games and is 김제 출장샵 available at the top MGM Resorts

    BalasHapus